THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 26 Januari 2010

Pengorbanan Seorang Ibu

Bagaimana kamu menjalani hidupmu ? Let it flow. Itu adalah jawaban terbaik yang bisa aku beri jika nanti aku ditanyai pertanyaan seperti itu. Aku suka dengan hidupku, hidup yang berawal dari sebuah pengorbanan. Pengorbanan ibuku. Sembilan bulan ibuku mengandungku, dan berada di ujung tanduk ketika melahirkanku.Tak sepantasnya jika aku menyia-nyiakan pengorbanan ibuku. Menurut film yang aku tonton, jika kita melakukan pengorbanan dengan tulus, kita akan mendapat tempat terindah di sisi-Nya.
Aku selalu berusaha melewati tiap hari dengan senyuman, bersama teman-teman dan keluarga. Aku tidak akan pernah tau akhir hidupku. Itu hal terbaik yang bisa aku lakukan untuk menghargai sebuah pengorbanan. Bagaimana kita bisa berkorban jika sebelumnya kita belum bisa memahami arti sebuah pengorbanan dan bahkan tidak menghargainya. Pengorbanan akan sia-sia jika pengorbanan itu dianggap sebagai hal bodoh yang tak berguna.
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana perasaan ibumu yang dulu mengandungmu selama sembilan bulan ketika kamu membangkang dan bahkan marah dan yang lebih parah memukulnya. Terluka, wanita yang kerap disebut lebih hebat dari lelaki pun bisa terluka. Hargailah setiap tetesan keringat, setiap tetesan air mata untuk kita, setiap senyuman terlontar untuk kita.Jangan membuat setiap niat baik untuk kita menjadi sia-sia. Segala sesuatu yang sia-sia membuat terluka. Terluka membuat menangis dan bersedih, bersedih membuat hidup kita menjadi gelap, kelam, mendung, dan hujan. Jangan pernah menurunkan hujan dalam hidupmu yang cerah karena ulahmu sendiri. :)

Jumat, 22 Januari 2010

Love Make You Better

"Love" yang aku maksud bukan cinta, karena definisi cinta menurutku lebih sempit dibanding dengan kasih sayang. Kasih sayang di dunia membuat dunia semakin indah. Semua yang ada di sekitarku, jika aku menyayanginya pasti akan sangat berharga untukku. Aku selalu berharap tidak akan luput menyayangi sesuatu sebelum sesuatu itu pergi. Aku tidak ingin menjadi seseorang yang menyesali sesuatu, menyesali setelah kehilangan yang ternyata hal teramat berharga.
Ketika aku keluar dari rumaah dan menuju sekolah. Langit masih terlihat biru, entah apa yang terjadi besok. Tak ada yang tau. Apakah besok langit itu akan berubah warna dan mungkin langit itu akan terbang dan menghilang?? Sehingga menjadikan bumi tak berpayung lagi??
Setiap melihat pedagang asongan, pernahkah kamu merasa apa yang aku rasakan ? Aku selalu ingin membeli dagangan mereka. Setiap melihat pemulung, pengemis, orang gila. Betapa susahnya hidup bagi mereka. Mereka semua masih bisa tersenyum lepas ketika bercanda tawa walaupun kenyataannya mereka adalah orang yang kurang mampu. Ketika aku menyaksikan hal itu, pikiranku memikirkan sebuah kata. Miskin. Bukan mereka yang miskin, tapi aku. Hidupku lebih baik dari mereka, tapi aku selalu merasa kekurangan. Hello ! Mereka punya apa untuk dibanggakan ? Baju saja kucel dan kumal. Sekolah pun aku tak yakin mereka mampu, dan mungkin beberapa dari mereka setiap hari selalu mengeluh hidup mereka sangat melarat. Tapi mereka tak tahu. Kamu juga tak tau. Di kehidupan seperti itulah kita bsia menjadi sangat kaya. Bukan kaya harta tapi kaya hati. Setiap hari dengan hidup kita yang menderita, kita bisa mengingat Tuhan, kita bisa curhat dengan-Nya. Kita membuat ketaqwaan dan kepercayaan kita. Dengan sadar atau tidak, kasih yang sejati untuk menyayangi sesama itu muncul dan membesar dan menjulang dan pecah menjadi senyum abadi di setiap insan. Andai semua orang seperti itu, dunia akan menjadi lebih indah, bahagia, dan tak ada air mata penuh duka, tapi apakah itu hidup jika tak menderita ? Jawabannya ada di tangan kamu, teman :)